Label

Rabu, 23 Maret 2016

Biografi Yusril Ihza Mahendra — Pakar Hukum dan Tata Negara


Yusril Ihza Mahendra lahir pada tanggal 5 Februari 1956 di Lalang, Manggar, Belitung Timur. Yusril adalah orang asli Belitung, di daerahnya sesuai adat Minangkabau, beliau mendapat gelar sako (pusaka) yaitu Datuk Maharajo Palinduang

Yusril Ihza Mahendra adalah seorang pakar hukum dan tata negara di Indonesia. Ilmu pengetahuan yang beliau dapatkan berkat penempaan belajar sejak masih dini. Di bangku SMP sampai SMA, Yusril aktif dalam banyak kegiatan dan bahkan menjadi ketua OSIS. Pada tingkatan perkuliahan, Yusril mengambil jurusan Ilmu Filsafat Fakultas Sastra dan Hukum Tata Negara UI. Di bangku perkuliahan pula jiwa bersosial Yusril semakin jadi, beliau menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UI dan bergabung ke Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI). 

Yusril Ihza Mahendra melanjutkan jenjang pendidikan S-2 ke University of the Punjab (India) untuk mengambil gelar masternya. Kemudian beliau melanjutkan lagi S-3 dalam bisang spesialisasi Perbandingan Politik Masyarakat-Masyarakat Muslim di University Sains Malaysia dan berhasil mendapat gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik.

Yusril Ihza Mahendra dikenal sebagai pakar hukum dan tata negara. Ilmu yang beliau dapatkan didedikasikan untuk mengabdi kepada bangsa. Atara lain; Dosen di fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), kemudian dosen di Akademi Ilmu Pemasyarakatan, Departemen Kehakiman, serta Guru besar di Program Pascasarjana UI dan juga Fakultas Hukum UI. Beliau juga diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia dan mengajar Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum dan Filsafat Hukum pada program pascasarjana.

Yusril Ihza Mahendra juga aktif di organisasi Internasional seperti di Regional Islamic Da’wah Council of Southeast Asia and the Pasific bermarkas di Kuala Lumpur. Juga menjadi Vice President dan President Asian-African Legal Consultative Organization, bermarkas di New Delhi.Serta pernah menjadi wakil Indonesia untuk berpidato dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisi Hak Asasi Manusia PBB (United Nations) di Jenewa. Dan juga ikut menyusun Konvensi PBB serta menandatanganinya atas nama Pemerintah Republik Indonesia seperti UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB New York.

Dalam bidang politik, Yusril Izha Mahendra pernah menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang sejak 1998 hingga 2005. Juga pernah menjadi pengurus Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).



Dalam pemerintahan, Yusril Ihza Mahendra pernah mengisi posisi menteri sebanyak tiga kali, yaitu Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (pada era Gus Dur), Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong (pada era Megawati), dan Menteri Sekretaris Negara (pada era SBY).

Yusril menikah dengan Kessy Sukaesih kemudian bercerai dan kemudian ia menikah lagi dengan seorang wanita keturunan Jepang bernama Rika Tolentino Kato, dari pernikahannya ia dikarunia empat orang anak bernama Yuri, Kenia, Meilan, dan Ali Reza.

Hinga saat ini, kiprah Yusril Ihza Mahendra semakin menanjak. Dan beliau menjadi sosok cendekiawan di Indonesia sebagai pakar hukum dan tata negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar